Kemarin (19/08/12), tatkala saya
sedang menonton TV tepatnya di channel Indosiar, ada acara TV yang berjudul “Menuju
Rumah Illahi”. Acara ini membahas tentang Masjid Putrajaya di Malaysia. Karena saya
tertarik dengan apa yang sedang mereka bahas, maka sayapun merekamnya di Hp
saya. Nah, berikut ini adalah sedikitnya hasil rekaman saya tentang Masjid
Putrajaya yang saya ambil dari acara TV tersebut:
Di kota-kota Malaysia, masjid
menjadi salah satu tempat yang menyejukkan. Masjid merupakan salah satu
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah federal Malaysia. Masjid ini berdiri
di pusat pemerintah Malaysia, di putrajaya-malaysia. Inilah masjid putrajaya
yang dikelilingi danau buatan. Tempat ibadah ini menjadi salah satu icon di
putrajaya. Nama masjid putrajaya sendiri diambil dari nama mantan perdana
menteri Malaysia pertama, yaitu Alm. Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj.
Keberadaan masjid yang sangat megah
ini sangat membantu para pegawai kantor kerajaan dan masyarakat. Biasanya masjid
ini digunakan untuk Ibadah shalat dan kegiatan keagamaan. Secara keseluruhan,
arsitektur masjid ini berkiblat pada karya seni Persia. Dibagi dalam beberapa
bagian, seperti dewan shalat atau ruang shalat utama yang tingginya setara
dengan gedung 21 lantai.
Masjid di kota ini mempunyai 8
kubah atau menara, membentuk 4 penjuru dewan utama yg berdiri tegak. Warna utama
masjid adalah merah muda.
Masjid ini dibangun pada tahun 1997,
hingga kini masjid Putrajaya sangat ramai dikunjungi oleh para wisatawan local maupun
mananegara. Terutama pada hari besar atau hari libur.
Di masjid ini terdapat para
sukarelawan, yang mana mereka membantu untuk menjelaskan seluk beluk masjid
kepada orang-orang yang datang di Masjid tersebut. Menurut catatan, setiap
tahunnya sekitar 20.000 orang datang ke Masjid Putrajaya-Malaysia. Untuk menjaga sopan santun, masuk
ke ruang awal, maka setiap wisatawan wajib menggunakan jubah agar menutup aurat.
Pengelolah bertekad ingin
menjadikan masjid putrajaya nyaman untuk beribadah. Kebersihan, keamanan dan
ketenangan jama’ah adalah tujuan utama mereka. Keberadaan masjid seperti di
putrajaya ini, selalu bersahabat terhadap siapapun. Bagi wisatawan non muslim,
memperlihatkan bahwa Islam itu bersahabat.
SEJARAH
Kebijakan pemerintah Malaysia yang menjadikan
Islam sebagai agama resmi negara, menjadikan ciri ciri dan simbol simbol Islam
begitu kental di negeri tetangga yang satu ini. Wajar bila ketika pemerintah
Malaysia memutuskan memindahkan ibukota pemerintahan federal, dua masjid megah
pun dibangun di kawasan pemerintahan baru tersebut.
Masjid putra mulai dibangun pada bulan Juni
1997, ketika selesai dikerjakan, dua tahun kemudian diserahterimakan kepada
JAKIM pada tanggal 1 September 1999, untuk mengangani pengelolaan Masjid
tersebut. Masjid Putra dirancang oleh Y. Bhg. Dato’ Dr. Nik Mohamad Bin Mahmood
dari Kumpulan Senireka Sdn. Bhd. Pembangunan masjid ini menghabiskan biaya
sebesar RM 250 juta (dua ratus lima puluh juta Ringgit Malaysia) sedangkan
biaya perawatannya menghabiskan dana RM 100 ribu Ringgit Malaysia.
ARSITEKTUR
Masjid putra dibangun dengan memadukan
arsitektur persia dan arsitektur tradisional Melayu dibangun di dengan
luas mencapai seluas 1.37 hektar, dihitung dari sejak pintu masuk utama masjid
hingga bangunan masjid nya sendiri. Bangunan masjid ini begitu indah. Dipandang
dari kejauhan tampak jelas masjid dengan arsitektural masjid universal lengkap
dengan kubah dan menara yang terpisah dari bangunan utama masjid. oranmen
bernuansa melayu menghias exterior maupun interior masjid ini.
FUNGSI
Pembangunan masjid putra
memang bervisi untuk menjadikannya sebagai institusi ibadah, perkembangan Ilmu
pengetahuan dan pembangunan persatuan ummat Islam menjelang tahun 2014.
Pengelola masjid Putra juga berkomitmen untuk menjadikan masjid Putra sebagai
instusi yang unggul dalam berbagai bidang melalai beberapa aktivitas termasuk
di dalamnya adalah : memastikan sholat berjamaah diselenggarakan pada awal waktu,
menyelenggarakan program pendidikan bagi kanak kanak, remaja hingga dewasa,
senantiasa menjadikan masjid Putra sebagai masjid yang nyaman untuk beribadah
termasuk menjaga kebersihan, keamanan dan ketenangan jamaah, serta
menyelenggarakan kegiatan kegiatan hari besar Islam dan hari besar nasional.
Masjid putra juga memiliki tujuan untuk
menjadi standar permodelan dalam aspek pengurusan dan penyelenggaraan Masjid,
bagi masjid masjid lain di seluruh Malaysia. Masjid putra juga memiliki
tanggung jawab dalam merancang dan mengurus aktivitas
sosial kemasyarakatan, pengurusan jenaah hingga aktivitas aktivitas sosial
lainnya termasuk kursus kursus dan penyelenggaraan pelatihan pelatihan.
AKTIVITAS
Beberapa aktivitas masjid Putra adalah
: kursus penyelenggaraan Jenazah, pendidikan pra nikah, pengajian khusus bagi
mualaf, seminar seminat sosial, penyelenggaraan dakwan, konseling agama Islam
dan masalah rumah tangga, pengelolaan zakat, serta penyelenggaaan jenazah.
Selain itu masjid Putra juga
menyelenggarakan aktivitas peribadatan rutin yang juga ditangani oleh seorang
ustadz yang secara khusus bertanggung jawab atas kegiatan tersebut. Termasuk di
dalamnya adalah kegiatan kegiatan Yasinan dan Doa Mingguan, Kuliah Subuh, Program Qiamullail, Program Iktikaf Ramadhan,
Solat Sunat Hari Raya Aidilfitri & Aidil Adha, Bengkel Khutbah, Kursus
Tahsin Qiraah Imam dan Bilal Masjid-masjid Utama, Kursus Asas Imam dan
Bilal Masjid/Surau Putrajaya.
IMAM MASJID
1. Tan
Sri Dato’ Abdul Kader Bin Talip (16 Juli 1999~ 15 Juli 2001)
2. Tan Sri Syaikh Haji
Ismail Bin Muhammad ( 1 Desember 2001 ~ 14 Januari 2007)
3. Tuan Haji Abd. Manaf Bin
Haji Mat (3 September 2007 ~ Sekarang)
FASILITAS
1. Ruang shalat utama
Ruang
sholat utama Masjid Putra berciri minimalis dan menarik, luas dan tanpa sekat
sama sekali. Bangunan masjid ditopang 12 tiang utama. Ruang sholat utama ini
berada di lantai G dan mampu menampung 8000 jemaah laki laki sedangkan jemaah
wanita ditempatkan di ruang sholat lantai 1 dengan kapasitas 2000 jemaah.
Selain untuk sholat wajib lima waktu, ruang
sholat utama ini juga dipakai untuk aktivitas aktivitas yang diselenggarakan
oleh Masjid Putra ataupun pihak lain untuk penyelenggaraan sholat sunat hajat,
pembacaan Yasinm tahlil dan doa selamat, taskirah (kuliah agama), upacara akad
nikah dan acara acara lain yang layak diselenggarakan di dalam masjid.
Masjid Putra juga dilengkapi dengan sebuah
ruang yang mereka sebut sebagai Ruang Legar (Ruang Serbaguna) yang berkapasitas
400 orang. Ruang ini biasa digunakan untuk urusan pendaftaran program program
yang diadakan di Masjid Putra, terutama bila program tersebut menggunakan
Auditorium. Mengingat letaknya yang berada di antara ruang jamuan dan
auditorium, ruang ini biasa digunakan sebagai tempat jamuan makan bilamana
ruang jamuan yang tersedia tidak dapat menampung jumlah tamu yang hadir.
2. Perpustakaan
Masjid Putra
dilengkanpi dengan sebuah perpustakaan yang memiliki koleksi hingga 10,193
naskhah buku yang sesuai untuk tiap tingkatan usia mulai dari kanak kanak
pra-sekolah, pelajar & mahasiswa, pegawai dan karyawan hingga masyarakat
umum. Sejauh ini koleksi perpustakaan Masjid Putra hanya boleh dibaca di
perpustakaan belum untuk dipinjamkan dan dibawa keluar area perpustakaan,
kecuali bagi pegawai Masjid Putra dengan melalui prosedur tertentu.
Buku buku yang
tersedia pun cukup beragam mulai dari kitab-kitab Fikih, Hadis, Tafsir
Al-Quran, Sirah, Undang-undang, Akidah, Tasauf Khutbah, kamus, ensiklopedia,
buku motivasi, majalah bercorak kekeluargaan, novel, buku cerita kanak-kanak,
majalah PC dan sebagainya.
3. Ruang kuliah
Masjid
Putra juga dilengkapi dengan dua ruang kuliah berkapasitas masing masing 70 - 80 orang.
Biasa digunakan untuk program-program pengajian Masjid Putra sepanjang tahun
yang berjalan pada waktu siang ataupun malam setiap hari termasuk ahir pekan.
Selain itu, ruang ini juga digunakan untuk aktivitas diskusi dan rapat formal
ataupun informal terutama yang menggunakan LCD kanrea ruang kuliah tersebut
dilengkapi dengan fasilitas LCD.
Source :
Acara TV “Menuju Rumah Illahi” di
Indosiar, 19 Agustus 2012
Tidak ada komentar: