Masjid Menara Kudus
(disebut juga sebagai masjid Al Aqsa dan Masjid Al Manar) yang terletak dipusat
kota Kudus (hanya 5 menit dari alun-alun kota Kudus) adalah masjid yang
dibangun oleh Sunan Kudus (Ja’far Sodiq) pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956
Hijriah dengan menggunakan batu dari baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu
pertama dan terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus,Jawa
Tengah. Masjid ini berbentuk unik, karena memiliki menara yang serupa bangunan
candi. Masjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya
Hindu. Masjid ini merupakan landmark kota Kudus selain Rokok dan Jenang Kudus.
Masjid
Menara Kudus merupakan salah satu peninggalan sejarah, sebagai bukti proses
penyebaran Islam di Tanah Jawa. Masjid ini tergolong unik karena desain
bangunannya, yang merupakan penggabungan antara Budaya Hindu dan Budaya Islam.
Sebagaimana kita ketahui, sebelum Islam, Di Jawa telah berkembang agama Budha
dan Hindu dengan peninggalannya berupa Candi dan Pura. Selain itu ada
penyembahan terhadap Roh Nenek Moyang (Animisme) dan kepercayaan terhadap
benda-benda (Dinamisme). Masjid Menara Kudus menjadi bukti, bagaimana sebuah
perpaduan antara Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Hindu telah menghasilkan
sebuah bangunan yang tergolong unik dan bergaya arsitektur tinggi. Sebuah
bangunan masjid, namun dengan menara dalam bentuk candi dan berbagai ornamen
lain yang bergaya Hindu.
Keramik
yang digunakan meskipun banyak ditemukan di Indonesia, namun penelitian yang
dilakukan ilmuwan asal Jepang (Sakai dan Takaimoto0 menyatakan bahwa ada dua
keramik yang dibuat asli oleh pabrik di Vietnam. Dua buah keramik buatan
Vietnam di masjid tersebut, satu di antaranya menempel di atas pintu bagian utara.
Bentuknya segi empat, dengan warna dasar putih, di bagian tengah berwarna
sedikit kebiruan dengan motif bunga. Ini usianya paling tua, yaitu awal abad
ke-14 atau sekitar tahun 1450. Keramik satunya lagi menempel di pintu sebelah
selatan. Bentuknya lebih besar, lebih menarik, dan banyak warna biru dengan
motif bunga. Umurnya lebih muda, yaitu sekitar awal abad ke-15.Motif keramik
tersebut mengandung unsur budaya Vietnam dan Islam. Campuran motif semacam ini
bisa ditemukan juga di Istambul, Turki.
Tidak ada komentar: